Difabel Corner Perpustakaan UMPO Diuji Langsung oleh Pemustaka Netra  ; Langkah Nyata Wujudkan Layanan Inklusif

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) kembali menegaskan komitmennya dalam menciptakan ruang inklusif untuk seluruh civitas akademika. Tidak hanya menjadi wacana, upaya tersebut diwujudkan melalui kegiatan uji coba langsung layanan Difabel Corner, dengan mengundang dua pemustaka penyandang disabilitas netra untuk hadir dan menggunakan fasilitas yang tersedia.

Kegiatan ini berlangsung pada Senin, 7 Juli 2025, di lantai tiga gedung perpustakaan UMPO. Dua mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Agama Islam, Grasia dan Widia, hadir sebagai perwakilan pemustaka difabel netra. Mereka mencoba langsung berbagai fasilitas yang disiapkan khusus untuk mendukung kebutuhan belajar mahasiswa dengan disabilitas. Difabel Corner sendiri merupakan layanan yang diinisiasi oleh perpustakaan UMPO sebagai bentuk kepedulian terhadap aksesibilitas informasi bagi seluruh pengguna, termasuk mahasiswa dengan kebutuhan khusus. Fasilitas ini mencakup berbagai koleksi audio book,braile, dan akses e-resources yang dapat digunakan secara mandiri maupun dengan pendampingan pustakawan.

Dalam proses uji coba, Grasia dan Widia mencoba mengakses beberapa koleksi digital menggunakan perangkat bantu baca yang telah disiapkan, mencoba membaca braile yang disediakan. Mereka juga menjelajah koleksi audio dengan bantuan pustakawan, serta memberikan umpan balik terkait pengalaman mereka selama menggunakan layanan. Respons yang diberikan menjadi evaluasi penting bagi perpustakaan untuk terus menyempurnakan layanan agar lebih ramah difabel dan sesuai kebutuhan aktual di lapangan. Langkah ini menjadi tonggak penting bagi Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Ponorogo  dalam menunjukkan bahwa inklusi bukan sekadar slogan. Perpustakaan sebagai jantung pengetahuan kampus harus menjadi pionir dalam menyediakan ruang yang ramah dan aksesibel bagi semua kalangan, tanpa kecuali.

Melalui kegiatan ini, diharapkan Difabel Corner terus berkembang menjadi layanan unggulan yang mampu memberikan pengalaman belajar yang, nyaman, dan bermakna bagi seluruh mahasiswa, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik. Harapan jangka panjangnya, Universitas Muhammadiyah Ponorogo dapat menjadi kampus yang benar-benar inklusif, di mana akses terhadap ilmu pengetahuan terbuka luas untuk siapa saja.

Scroll to Top