Mini Museum REYOG-MU Perpustakaan UMPO Menjadi Sorotan Asesor saat Akreditasi UMPO

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan asesmen lapangan akreditasi institusi perguruan tinggi (APT) menuju predikat UNGGUL. Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) menerima kunjungan dari tim asesor pada Senin, 30 Juni 2025.  Kegiatan ini diawali dengan penyampaian hasil evaluasi dan refleksi capaian institusi oleh Rektor UMPO, Dr. Rido Kurnianto, M.Ag. Bertempat di ruang seminar rektorat lantai 4. Sebelum para asesor melakukan kunjungan ke berbagai unit dan lembaga pendukung akademik di Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Tim asesor berasal dari akademisi dan pakar dari institusi ternama, diantaranya:

  1. Prof. Dr. Dra Titin Siswantining, D.E.A, dari Universitas Indonesia
  2. Prof. Dr. Muhammad Nasir, S.E., M.Si dari Universitas Fajar
  3. Prof. Dr. Mufdlilah, S.SiT., M.Sc, dari  Universitas Aisyiyah Yogyakarta.
  4. Prof. Dr. Sururin, M.Ag,  dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Salah satu titik kunjungan yang menjadi perhatian khusus adalah Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Ponorogo, yang selama ini berperan sebagai pusat pengembangan literasi dan layanan informasi ilmiah. Turut mendampingi dalam kunjungan tersebut adalah Ketua Lembaga Layanan Perpustakaan (L2P) UMPO, Yolan Priatna, S.IIP., M.A., yang menyampaikan paparan mengenai inovasi layanan, digitalisasi koleksi, dan penguatan budaya literasi di lingkungan kampus.

Daya tarik tersendiri muncul saat para asesor memasuki area REYOG-MU ( Reyog Mini Museum), yaitu museum mini berbasis budaya lokal yang dikelola langsung oleh perpustakaan UMPO. Dimana dalam museum tersebut memamerkan koleksi khas Ponorogo, seperti : Reyog Ponorogo asli, miniatur pertunjukan seni reyog, kostum yang dipakai saat pertunjukan reyog, wayang golek bertema reyog Ponorogo,kumpulan karya ilmiah, buku, dan hasil penelitan civitas akademika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Kehadiran mini museum REYOG-MU disambut positif oleh para asesor yang mengapresiasi integrasi antara kearifan lokal dan penguatan identitas akademik dalam ruang literasi berbasis budaya. Diharapkan, REYOG-MU dapat menjadi role model pengembangan literasi budaya lokal di perguruan tinggi sebagai wujud sinergi antara nilai-nilai tradisional dan kemajuan ilmu pengetahuan yang selaras dengan semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi. Universitas Muhammadiyah Ponorogo meyakini bahwa pencapaian unggul tidak hanya terletak pada indikator formal, tetapi juga pada komitmen menjaga akar budaya sebagai identitas bangsa.

Scroll to Top
x  Powerful Protection for WordPress, from Shield Security
This Site Is Protected By
Shield Security