Tidak bisa dipungkiri kualitas bangsa ini masih sangat jauh dari kata baik atau bahkan membanggakan. Masyarakat yang konsumtif tidak di imbangi dengan kualitas sdm yang memadai menjadikan bangsa ini semakin terjebak dalam budaya konsumtif, termasuk konsumtif informasi. Daya komsumsi manusia di Indonesia semakin hari semakin tidak terkendali. Bagaimana tidak, banyak kasus besar yang terjadi di negara ini dilatarbelakangi oleh penyalahgunaan informasi dan konsumsi informasi yang tidak sehat. Untuk itulah bangsa ini perlu untuk memutus rantai tersebut dan menyiapkan generasi penerus yang berkualitas.
Gerakan literasi sekolah diharapkan menjadi salah satu program yang mampu menjadikan generasi penerus bangsa ini lebih berkualitas dan berdaya saing di masa depan. Mengingat Reading for peasure di Indonesia begitu jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga. PISA (Programme for International Student Assessment) tahun 2012 meliris bahwa tingkat baca kita berada di peringkat 60, jauh di bawah Singapura yang menduduki peringkat ke-3, Thailand dan juga Vietnam. Sebuah fakta yang menyedihkan dan memalukan bagi negara yang mayoritas penduduknya konsumen aktif internet dan memiliki lebih dari satu perangkat yang tersambung di internet (Dailysocial:2017)
Oleh karena itu, tepat pada hari Jum’at 15 Maret 2019, UPT Perpustakaan mengadakan Workshop Gerakan Literasi Sekolah Sesi 1 dengan tema “Menyelesaikan Masalah-masalah Keberaksarakan melalui Gerakan Literasi Sekolah”. Dengan pemateri Dra. Pangesti Wiedarti, M.Appl. Ling., Ph.D. dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Drs. Satria Dharma, M.Si sebagai Penggagas Gerakan Literasi Sekolah dan Ayu Wulansari, S.Kom., MA sebagai Kepala UPT Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian dari UPT Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Ponorogo dalam pembumian GLS di sekitar Ponorogo.
UPT Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Ponorogo berharap kegiatan ini menjadi pemantik bagi sekolah-sekolah yang hadir untuk mengembangkan GLS di sekolah mereka. Selain itu, UPT Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Ponorogo juga dengan tangan terbuka siap untuk menjalin kerjasama dengan sekolah-sekolah untuk bersama-sama melakukan pembumian gerakan literasi sekolah ini (GLS).